wa:0857.250.300.33
Telp:0857.250.300.33

jual batik anak murah, batik anak

Kemeja Batik Anak Motif Bali Prada Hitam

Kemeja Batik Anak Motif Bali Prada Hitam
Kemeja Batik Anak Motif Bali Prada Hitam

Deskripsi:
Kemeja Batik Anak Motif Bali Prada Hitam
Harga : Rp. 55.000,-
Material : Batik printing unggul jaya, katun prima halus.
Ready size 3-6thn

#batik
#batikanak
#hembatik
#hembatikanak
#batikprinting
#ungguljaya
www.batikbumikids.com
Whatsapp 085725030033

Pemakaian Kain Batik

Saat ini, kain batik tidak digunakan sebagai bahan pembuat kemeja saja, tapi sudah sangat fleksibel. Terdapat beragam benda fungsional lainnya yang saat ini berbahan dasar kain batik. Sebut saja taplak meja, tas, dompet, seprai, gorden, sarung bantal, hingga sandal pun berlapiskan kain batik. Masih banyak lagi produk-produk yang berbahan kain batik.

Untuk fashion, tak hanya kemeja yang berbahan utama kain batik. Pakaian untuk santai sehari-hari, sekarang sudah banyak ditemui yang berbahan kain batik. Rok dan celana pun saat ini main marak saja yang berbahan kain batik.

Batik saat ini sudah mampu menembus pasar mancanegara. Hingga negara luar pun mengklaim batik sebagai budaya negaranya. Memang, beberapa negara memiliki bentuk budaya yang serupa, tapi batik Indonesia sangat khas, tidak ada di negara lain.

Oleh karena mulai banyaknya pengklaiman budaya Indonesia oleh negara lain, maka pemerintah mewajibkan kepada seluruh perusahaan baik swasta dan pemerintah untuk mewajibkan seluruh karyawannya memakai kemeja batik pada hari Jumat. Bahkan siswa-siswa sekolah pun sudah dikenalkan dengan kemeja batik yang mereka pakai tiap hari Jumat.

Saat ini, pemerintah telah meresmikan batik sebagai pakaian wajib harian. Diberlakukannya hari batik nasional pada hari Kamis membuat batik semakin dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Gerakan hari batik nasional dicanangkan agar seluruh penduduk Indonesia bangga dengan salah satu produk budaya bangsa ini. Juga menepis anggapan yang selama ini berkembang di masyarakat bahwa batik hanya cocok digunakan untuk acara resmi dan dipakai oleh orang tua.

Sosialisasi hari batik nasional bertujuan agar kaum muda bangsa menyukai batik sebagai pakaian keseharian dan tidak merasa canggung atau kolot atau kaku untuk memakainya dalam aktivitas sehari-hari.

Corak Kain Batik

Kain batik awalnya dibuat dengan ditulis, seperti menggambar atau melukis di atas kanvas. Batik yang ditulis dinamakan batik tulis. Bentuk budaya tradisional secara turun-temurun dari leluhur dan mampu bertahan hingga sekarang.

Saat ini, kain batik tak hanya dibuat dengan ditulis saja, sudah diproduksi dengan proses pencetakan. Batik yang pembuatannya dicetak, disebut dengan batik cetak. Harga batik tulis jelas lebih mahal bila dibandingkan dengan batik cetak sebab prosesnya lebih lama dan dikerjakan dengan ulet oleh perajin kain batik.

Kain batik bukanlah budaya milik suatu daerah saja, sebab beberapa daerah di Indonesia memilikinya. Coraklah yang membedakan antara batik Solo dengan batik Pekalongan atau batik Cirebonan, atau batik mana pun. Namun memang, umumnya bentuk budaya yang satu ini berkembang dan sering kita temui di pulau Jawa.

Kemeja batik yang sudah jadi, tidak hanya diproduksi untuk orang dewasa saja, kemeja batik untuk anak kecil pun sudah banyak dijual dengan corak yang cantik. Kemeja batik, kaos batik, atau apa pun itu yang berhubungan dengan batik, seyogianya kita pakai. Bukan hanya mengikuti peresmian yang ditetapkan oleh pemerintah, namun sebagai bentuk melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa.

Sejarah Perkembangan Batik

Batik merupakan salah satu seni kebudayaan Indonesia. Seni pewarnaan kain tersebut sebenarnya salah satu seni kuno yang ada di negara lain juga, seperti teknik perintang pewarnaan menggunakan malam.

Hal tersebut dapat dilihat dari penemuan di negara Mesir yang menunjukkan bahwa seni pewarnaan dengan teknik tersebut telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, yang diperkuat dengan penemuan kain pembungkus mumi yang dilapisi oleh malam untuk membentuk pola.

Di benua Asia, teknik serupa juga diterapkan di daerah Tiongkok pada masa Dinasti T’ang, tahun 618-907. Selain itu, di negara India dan Jepang, juga teknik seni batik tersebut ada pada periode Nara tahun 645-794. Di daerah Afrika, teknik seni lukis seperti batik tersebut dikenal oleh Suku Yoruba dari Nigeria dan Suku Soninke dan Wolof dari Senegal.

Di Indonesia sendiri, seni batik ini dipercaya sudah ada semenjak zaman kerajaan Majapahit, yang kemudian popular pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Pada waktu itu, batik yang dihasilkan adalah batik tulis sampai awal abad ke-20. Sedangkan untuk bati cap, baru dikenal pada masa setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Kehadiran seni batik di pulau Jawa tidak tercatat oleh G. P. Rouffaer karena menurutnya teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari negara India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7, meskipun kata batik berasal dari bahasa Jawa.

Di lain pihak, seorang arkeolog Belanda, J.L.A.Brandes, berpendapat bahwa tradisi seni batik ini adalah asli dari daerah Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Daerah-daerah tersebut tercatat sebagai daerah yang tidak dipengaruhi oleh Hinduisme, tetapi dikenal sebagai daerah yang memiliki tradisi kuno membuat batik.

Selain itu, G.P.Rouffaer menyatakan bahwa pola batik gringsing ternyata sudah dikenal sejak abad ke-12 di daerah Kediri, Jawa Timur. Dari keterangan tersebut, maka dia menyimpulkan bahwa pola seperti itu hanya dapat dibentuk dengan menggunakan alat, yang kemudian diberi nama canting. Jadi, dia juga menyimpulkan bahwa alat canting tersebut ditemukan di Jawa pada waktu itu.

Pola batik ditemukan pada arca dewi kebijaksanaan budhis dari Jawa Timur, yaitu Prajnaparamita yang mengenakan kain yang detil ukirannya menyerupai pola batik, pada abad ke-13.

Detil pakaian tersebut menampilkan pola sulur tumbuhan dan bunga-bunga yang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang sering dijumpai pada batik yang sekarang.

Hal tersebut menunjukkan bahwa batik dengan pola yang rumit dapat dibuat dengan canting sudah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bisa saja dikenal sebelum masa itu.

Seiring dengan perkembangan zaman, batik mempunyai banyak pola dan cara pembuatannya pun beragam. Industrialisasi dan globalisasi memperkenalkan teknik membatik modern, yaitu batik cap dan batik cetak.

Akan tetapi, batik tulis, yaitu batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting masih ada sampai sekarang, bahkan harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan batik cap dan batik cetak.

Mengenal budaya sendiri dan mempraktekkannya di dalam kehidupan sehari-hari, seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat sendiri, seperti menggunakan produk dalam negeri dengan memakai kemeja batik. Sebenarnya, negara yang maju adalah negara yang mencintai dan mengharagai kebudayaannya sendiri.

Apabila kita tidak menghargai kebudayaan sendiri, bagaimana kita dapat menghargai diri sendiri di luar sana. Kebudayaan dalam negeri seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia di dunia internasional sana.

Orang asing yang berkunjung ke Indonesia saja ingin mengetahui dan mempelajari kebudayaan Indonesia karena mereka tertarik pada kebudayaan yang ada di Indonesia. Akan tetapi, mengapa penduduk pribuminya sendiri malah malas dan gengsi untuk mempelajari kebudayaan sendiri dan memakai hasil karya seni batik.

Bagaimana masyarakat Indonesia memperkenalkan budaya sendiri di kancah internasional apabila masyarakatnya sendiri kurang pengetahuannya tentang kebudayaan sendiri.

Untuk itu, kebudayaan yang ada di Indonesia ini, perlu dirawat dan dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri. Kalau bukan masyarakat sendiri sudah tidak dapat melestarikan kebudayaan tersebut, maka kebudayaan itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya para pewaris ilmu budaya.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan tradisional. Dengan mempelajarinya dan tentu saja dengan mempraktekkannya. Selain itu, mewariskan ilmu budaya tradisional kepada para generasi muda sejak usia dini, sehingga mereka mencintai kebudayaan sendiri.

Meskipun pengaruh kebudayaan dari luar mempengaruhi mereka, tapi karena sejak usia dini sudah ditanamkan cinta kebudayaan sendiri, maka dengan sendirinya mereka akan menyaring kebudayaan dari luar.

Setelah kebudayaan dari luar tersebut disaring, maka kebudayaan tersebut dapat dijalankan sesuai dengan norma dan kebudayaan yang berlaku di Indonesia. Jadi, meskipun kebudayaan dari luar masuk, kebudayaan sendiri tidak dilupakan.

Selain itu, dengan menampilkan kebudayaan daerah di pentas seni lebih sering, dapat membantu melestarikan kebudayaan Indonesia. Menjadikan pakaian adat sebagai pakaian untuk acara resmi dan memakai kemeja batik, juga merupakan salah satu cara untuk tetap melestarikan kebudayaan Indonesia.

by: anneahira.com

0 comments:

Posting Komentar

 
2012 Batikbumi Kids | Distributed by Jual Batik Anak Murah